Minggu, 27 Mei 2012

Kebiasaan negatif pengguna Blackberry


Blackberry (BB), kini menjadi tren ponsel pintar di semua kalangan masyarakat Indonesia. Bukan hanya kawula muda, bahkan sampai om-om dan tante-tante nampaknya tidak mau ketinggalan dengan tren masa kini. Sebenarnya ponsel ini dirancang untuk para pebisnis atau para orang penting sekelas dosen dan pejabat untuk mempermudah akses untuk berkomunikasi.  Email yang dulunya hanya bisa dibuka dengan menggunakan laptop ber-modem, kini dengan sekali sentuh bisa masuk pada ponsel ini lewat fasilitas push mail-nya. Memang, BB adalah sebuah inovasi telepon pintar dengan berbagai keunggulan. Para pengguna yang semula memakai ponsel gebutan perusahaan raksasa Nokia dan Sony (dulu Sony Ericson) menjadi tertarik untuk mengalihkan pandangan ke BB karena fitur internetnya dan pesan bertipe chatting bawaan ponsel ini. Namun sepertinya ponsel ini berdampak negatif bagi mereka yang doyan ngobrol atau sms-an berbasis chat. Mayoritas pengguna BB akan mengabaikan seseorang yang mengajaknya berinteraksi, bahkan mengabaikan semua aktifitas nyata yang biasa dijalani. Argumen saya di atas bukan sebuah usaha untuk menjatuhkan pasar ponsel pintar ini. Tapi saya berani menuliskan demikian adanya karena pengalaman pribadi. Pernah sesekali saya mengajak ngobrol seorang teman namun dihiraukannya, entah tidak mendengar atau menganggap obrolan saya tidak penting. Bahkan walaupun dia menjawab, jawabannya sungguh “gak nyambung” dan terkesan asal menjawab untuk menunjukkan bhwa dia mendengarkan. Dan saya pikir, hal itu sungguh tidak sopan. Walaupun sebenarnya, saya berpendapat, kaum hawa lah yang memiliki hobi “ngerumpi”, kini kaum adam pun kecanduan dengan ponsel ini. Dikhawatirkan dengan kejadian-kejadian seperti ini, para pengguna BB akan menjadi terasing dari kehidupan nyata mereka dan bisa saja menjadi terkucilkan oleh para pengguna non-BB.

Jadi pesan saya, bagi seseorang yang hobi ngobrol sangat tidak disarankan memakai ponsel ini kecuali sudah bisa membuang kebiasaan untuk tidak menghiraukan orang lain.

Jumat, 25 Mei 2012

Kasak kusuk Konser Lady Gaga di Indonesia (IMSO)


                Akhir-akhir ini kembali Indonesia digegerkan dengan akan diadakannya konser Lady Gaga dan kontroversinya. Banyak yang menghujatnya, banyak pula yang menginginkannya (dibuktikan dengan larisnya tiket konser Lady Gaga yang katanya harga paling murah adalah IDR 400.000). Namun aksi penolakan nampaknya mengalahkan pihak yang menginginkan konser tersebut tetap diadakan. Aksi protes ternyata tak hanya dilakukan oleh para orang tua, bahkan anak SD yang menurut saya “masih polos dan benar-benar belum tau apa-apa” ikut meramaikan aksi penolakan Lady Gaga, yang memang menurut saya hal itu adalah semacam suruhan dari Sang Guru bersangkutan untuk menunjukkan bahwa “anak kecil pun tak mau ada Lady Gaga di Indonesia”. Hal itu saya kira adalah hal yang narsis.
                Aksi protes ditujukan kepada Lady Gaga karena dianggap pakaian dan lagu-lagunya tidak cocok dengan budaya Indonesia, yang katanya sopan dan masih sangat menghargai adat ketimuran. Tapi hey, mari kita buka mata lebar-lebar. Apakah masyarakat Indonesia sekarang “MASIH” menghormati kebudayaannya? Dimana hiburan wayang yang dahulu menjadi “Kutbah” masyarakat Jawa sebagai kaca untuk menjalani kehidupan? Atau jangan terlalu etnisme lah, kita ambil kebudayaan Indonesia sebagai negara yang jujur. Sampai sekarang kasus Korupsi masih belum jelas kemana arah dan tujuannya. Atau mungkin korupsi sudah menjadi kebudayaan di Indonesia ini? Dengan dalih ketidak sesuaian budaya Lady Gaga yang seorang Amerika bisa membuat kebiasaan anak muda Indonesia menjadi tidak bermoral. Tapi mari kita tinjau dengan otak sedikit lebih jernih, bukannya walaupun konser Lady Gaga dibatalkan, masyarakat Indonesia masih bisa melihat aksinya di Televisi? Atau bahkan jika semua saluran televisi Indonesia melakukan blok terhadap segala sesuatu yang berbau Lady Gaga, masyarakat masih bisa dengan bebas membuka salah satu situs striming di dunia maya. Saya pikir intinya adalah sama saja.
                Dan hal yang lebih membuat saya tertawa adalah, judge yang mengatakan bahwa Lady Gaga adalah pemuja setan. (Sabar saja ya Lady Gaga, pesulap terkenal dunia pun pernah di judge seperti itu). Pernyataan di atas didasarkan pada gaya berpakaian sampai lirik lagu yang ada pada klip vidio album Lady Gaga, menurut sepengetahuan saya belum ada bukti otentik yang menyatakan bahwa Lady Gaga adalah pemuja setan. Tapi jika kita memandang lebih jauh, bukankah grup band di Indonesia juga ada yang klip vidionya tentang setan? Lirik lagu pun kalau tidak salah ada yang membawa-bawa nama setan. Jadi menurut saya, hmmm... silakan disimpulkan sendiri lah.
                Di paragraf terakhir tulisan saya kali ini, saya secara tegas menegaskan bahwa saya bukan merupakan salah satu orang yang pro ataupun kontra atas rencana diadakannya konser Lady Gaga di Indonesia. Jadi saya hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan dengan ke-SOTOY-an saya sebagai orang yang ingin berusaha jujur dalam setiap tulisan saya. Terimakasih.

Selasa, 15 Mei 2012

Woman First !!


                Biasanya dalam situasi yang memang benar-benar mendesak dan berbahaya, ungkapan woman first selalu banyak dikatakan oleh para kaum adam. Ungkapan ini dikatakan sebenarnya untuk memberi kesempatan seorang perempuan untuk mengambil jatah keselamatan terlebih dahulu daripada laki-laki. Namun sempat saya berpikir jika sebenarnya ungkapan itu adalah sebuah alasan bagi laki-laki untuk bersembunyi dari ketakutan untuk mati. Karena biasanya orang terdepan adalah orang yang beresiko terbesar. Contohnya dalam perang, tidak usah jauh-jauh kepada peperangan, saya ambil yang mudah saja dan tidak berbahaya, bermain catur sajalah. Pion maju dahulu, dan mayoritas, pion adalah bidak yang pertama kali mati di tangan musuh. Jadi saya analogikan di sini perempuan sama dengan pion bagi lelaki. Ada kemungkinan lelaki mengatakan woman first untuk mengetahui bagaimana keadaan lapangan sebenarnya. Dan itulah alasan untuk seorang pria bisa mengambil langkah berikutnya jikalau langkah pertama yang diambil oleh sang wanita itu salah. Ehm, jadi pesan saya di sini adalah, berhati-hatilah jika dalam kondisi berbahaya ada seorang laki-laki mengatakan woman first, bisa saja orang tersebut menjadikan anda sebagai kelinci percobaan untuk kematian.
- Tulisan ini saya buat tidak dalam keadaan sadar sepenuhnya, jadi kebenaran dari anggapan saya ini layaknya seperti bajaj. Bahwa tidak ada yang tau kapan bajaj belok kecuali sang sopir dan Tuhan -

Rabu, 02 Mei 2012

Ramah? Tabu


Indonesia di mata dunia adalah negara dengan penduduk yang ramah, murah senyum, dan baik hati (juga rajin menabung). Memang tidak salah, jika yang menjadi contoh adalah masyarakat adat yang masih hidup di dalam suasana adat yang memang syarat dengan budi luhur. Seperti tempat tinggal saya di pedesaan di daerah Kediri. Bahkan dengan seseorang yang tidak kenal pun, selalu menyunggingkan senyum ketika berpapasan atau sedang dalam perjalanan. Namun berbeda halnya dengan kehidupan di kota besar. Seperti Jakarta, Bogor, dan mungkin kebanyakan kota besar di Indonesia. Keadaan semacam yang saya lihat di desa sangat jarang terlihat di kota. Perumahan mewah adalah satu contohnya. Sering saya bertanya kepada teman ataupun saudara perihal bagaimana interaksi mereka dengan para tetangga, kebanyakan dari teman saya menjawab bahwa mereka sangat jarang berinteraksi, jangankan menyapa, mungkin kenal pun tidak. Dalam satu bulannya bisa dihitung berapa kali mereka bertemu dan saling bercengkrama. Kesibukan kerja lah yang membuat suasana semacam ini menjadi akrab bagi warga ibukota. Apalagi dengan maraknya teroris yang menyamar dan menghuni sebuah rumah, seakan menjadi ancaman bagi seseorang untuk mengenal seorang yang lain.

Memang susah mengondisikan diri dalam keadaan masyarakat semacam ini. Bahkan saya pernah suatu ketika merasa curiga dengan seseorang yang membantu saya menaruh tas ke rak kereta rel listrik (KRL). Karena memang tidak bisa dipungkiri kejahatan di atas sarana umum menjadi hal yang dianggap lumrah bagi masyarakat. Apalagi dengan semakin pintarnya modus para penjahat untuk mengelabuhi korbannya. Saat itu saya langsung teringat dengan kejadian yang pernah dialami seorang teman yang pernah kecopetan dalam angkutan umum. Dengan mengalihkan perhatian sang korban, salah satunya dengan menyuruh korban untuk menaruh tas ke rak kereta dengan alasan ruang untuk tas bisa diisi dengan penumpang, rekan pencopet lain dengan leluasa menjelajahi saku kita, tanpa dirasa tentunya. Sehingga untuk memberi senyuman pun akan muncul perasaan was-was jika nanti kita menjadi korban kejahatan. Akhirnya pikiran-pikiran negatif dan curiga inilah yang membuat kita menjadi apatis dengan keadaan orang lain. Dan pertanyaannya adalah bagaimana mengembalikan citra bangsa Indonesia sebagai negara dengan penghuni yang ramah dan sopan? Tentu saja jawaban itu ada di hati pembaca semua dan yang bisa melakukan adalah diri kita sendiri.

Minggu, 04 Maret 2012

Tips Selamat Berkendara di Malam Hari

Beberapa minggu yang lalu media televisi Indonesia dipenuhi dengan berita kecelakaan kendaraan bermotor, yang mayoritas dialami oleh kendaraan besar. Hampir semua kejadian kecelakaan tersebut merupakan kelalaian manusia, walaupun faktor dari kendaraan yang tidak layak jalan juga bisa menjadi penyebab. Tapi kendaraan yang tidak layak jalan bukankah juga tanggung jawab manusia yang harus mengawasi dan merawat kendaraan tersebut? Ya, manusia di sini menjadi kambing hitam, atau agar lebih manusiawi mari kita sebut manusia hitam J.
                
 Sedikit tulisan saya kali ini bertema selamat berkendara di malam hari. Bersumber dari garam yang sehari-hari saya makan (baca : pengalaman .red)Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang sering bepergian di malam hari. Lets rock.
                 
Hal yang memang harus dilakukan jika berkendara di malam hari adalah menyalakan lampu. Kenapa wajib? Karena malam hari itu gelap J. Perlu diperhatikan penggunaan lampu neon pada kendaraan bermotor. Lampu neon sekarang merupakan tren bagi kebanyakan kendaraan yang dikemudikan oleh para pemuda. Selain tuntutan style, lampu neon juga memiliki terang yang lebih ketimbang lampu biasa yang sudah terpasang di kendaraan. Namun lampu ini justru menjadi penghalang pengemudi yang berpapasan dengan kita. Lampu ini sangat menyilaukan mata, sehingga bisa mengganggu pandangan pengemudi di depan dan hal ini sangat mendukung terjadinya kecelakaan. Jika anda mempunyai kendaraan berlampu neon, maka segera ganti lampu anda dengan lampu standar yang terpasang pada mobil umum.
                 
Semua kendaraan dilengkapi dengan lampu sorot atau lampu jarak jauh. Namun beberapa pengemudi tidak tahu fungsi dari lampu ini. Lampu sorot hanya digunakan saat jalanan dalam kondisi sepi dan tidak sedang berpapasan dengan kendaraan lain. Pegemudi amatir sering kali tidak sadar berkendara dengan menggunakan lampu sorot. Sama halnya seperti lampu neon, penggunaan lampu sorot ketika sedang berpapasan dengan pengendara lain sangat mengganggu pandangan dari pengendara di depan kita. Hal ini sungguh sangat menyiksa mata pengendara lain. Dari pengalaman yang saya dapat, sebagian besar pengemudi tidak sadar bahwa dia berkendara dengan menggunakan lampu ini. Maka bagi anda yang merasa hobi atau mungkin tidak sadar menggunakan lampu sorot, ada baiknya anda melihat informasi lampu yang biasanya aktif jika anda menggunakan lampu sorot.
                 
Bagi pengendara sepeda motor khususnya para remaja yang hobi memodifikasi motornya, hindari penggunaan lampuu putih pada lampu rem belakang. Lampu rem belakang standar memiliki warna merah. Warna merah ini merupakan suatu kode dimana jika lampu ini menyala lebih terang maka rem sedang diinjak atau pengendara sedang menurunkan kecepatan. Penggunaan lampu putih pada lampu rem belakang terkadang membuat pengendara lain bingung perihal posisi kendaraan di depannya, berlawanan arah atau searah dengannya. Hal ini juga memicu kecelakaan.
                 
Jika kondisi jalanan gelap dan sepi dan anda mengendarai sepeda motor, akan lebih aman jika anda memosisikan kendaraan anda agak ke tengah jalan, maksimal garis tengah pembatas jalan. Hal ini mengurangi resiko anda untuk tergelincir dari jalan atau menabrak pengendara sepeda atau sepeda motor tanpa lampu. Menurut pengalaman saya hal ini cukup aman walau anda berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi.
                 
Penggunaan lampu sein juga sangat penting ketika anda berkendara. Tidak hanya sebagai pertanda untuk belok, lampu sein juga berfungsi pemberi tanda bahwa anda akan menyalip kendaraan di depan anda dan sebagai tanda bahwa terjadi “kres”. Kres merupakan suatu kondisi dimana ada kendaraan di depan anda yang berusaha menyalip kendaraan lain di depannya namun dalam keadaan jalan yang kurang panjang dari jarak anda berkendara. Sehingga lampu sein dalam kondisi ini bermaksud untuk memberi peringatan pada pengendara di depan anda untuk tidak menyalip pada saat itu. Lampu sein pada kondisi ini biasanya dibarengi dengan penggunaan lampu sorot dengan penyalaan secara kontinyu. Usahakan menggunakan lampu sein maksimal 100 meter sebelum anda berbelok agar kendaraan di belakang anda bisa menyesuaikan posisi kendaraannya. Dalam kasus belok kanan, terkadang seorang pengendara memilih untuk menuju pinggir dahulu dan menunggu kendaraan dari arah depan dan belakang terlihat sepi baru berbelok. Kondisi ini lebih beresiko terjadi kecelakaan. Lebih baik jika akan berbelok ke kanan, anda memosisikan kendaraan anda ke tengah hingga garis batas tengah jalan dengan sebelumnya mengaktifkan lampu sein jauh sebelum anda berbelok. Hal ini dirasa lebih aman daripada cara pertama.
                 
Hal terakhir yang mungkin bisa menjadi penting adalah menyiapkan permen kopi sebagai obat kantuk. Berkendara di malam hari terkadang membuat mata susah untuk terbuka. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh yang kurang kuat setelah siang hari beraktifitas. Sehingga untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya untuk mengantongi 2 atau 3 permen untuk penghilang kantuk. Jika kantuk berlanjut segera hubungi hotel. J
                 
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan di tulisan saya kali ini. Tips di atas merupakan karya sendiri berdasarkan pengalaman saya selama berkendara. Semoga tulisan saya ini menjadi inspirasi masyarakat khususnya pengemudi kendaraan yang tidak sempat membaca manual book kendaraan ataupun peraturan lalu lintas.

Rabu, 11 Januari 2012

Ratapan Ibu Periwi


Itulah sebuah lirik lagu berjudul Ibu Periwi yang sempat disampaikan oleh guru kita semasa berada di Taman Kanak-kanak. Sekilas lagu itu mengisahkan tentang hati seorang ibu yang gundah dan bersedih di tengah hartanya yang melimpah. Hal itu tersurat pada lirik laguhutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan…”. Simpanan yang begitu besar tentunya. Namun mengapa Sang Ibu Pertiwi bersedih? Mungkin lagu tersebut merupakan kegelisahan Sang Pencipta lagu terhadap keadaan bangsa Indonesia. Seakan bisa melihat masa depan, lagu yang ada sejak tahun 1950-an ini mengisahkan tentang Indonesia masa kini. Dalam bait pertama lagu ini saya analogikan Ibu Pertiwi adalah Indonesia. Seperti yang kita tahu, bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah ruah. Bahkan dalam lagu koes-plus digambarkan bahwa tongkatpun jadi tanaman di tanah Indonesia. Betapa suburnya tanah air negeri ini. Hutannya yang sangat indah dan terluas nomor 2 di dunia menyimpan keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang sangat besar, hingga dikenal sebagai negara mega-biodiversity. Rempah-rempah jugalah yang menggiring pasukan Belanda untuk menginjakkan kaki di Indonesia. Puluhan gunung berapi yang aktif membuat tanah di nusantara ini menjadi sangat subur. Sempat tanah air Indonesia menjadi macan asia karena mampu swasembada beras pada era orde baru (Alm. Presiden Soeharto), juga dengan gelarnya sebagai negara agraris.

Namun mengapa Ibu Pertiwi digambarkan bermuram hati pada bait lagu tersebut? Apa yang menjadi pikirannya, padahal semuanya sudah dimiliki. Mulai sumberdaya darat dan laut. Kondisi saat inilah yang menjadi jawabannya. Indonesia merdeka sejak tahun 1945, 67 tahun sudah umur bangsa ini. Dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Modalnya sudah cukup untuk menjadi bangsa yang besar. Namun keterpurukanlah sekarang yang dirasakan Indonesia. Sungguh sangat haru ketika saya mendengar lagu Ibu Pertiwi terdengar di telinga saya. Sumber daya manusianya lah yang kini sangat melemah. Rasa cintanya terhadap tanah air sudah tidak lagi dirasakan oleh para generasi muda khususnya. Pelajar-pelajar kini memiliki hobi tawuran, tindakan anarki, dan sangat bersahabat dengan Narkoba. Para tetua yang duduk di atas pun memberi contoh tentang bagaimana melakukan korupsi dengan baik dan benar. Masyarakat Indonesia kini menjadi sangat rapuh dalam kesehariannya. Setiap waktu digunakan untuk mencari kesalahan bangsa sendiri. Hingga negara tetangga pun dengan mudahnya mengambil alih pulau-pulau terluar Indonesia dan budaya-budaya Indonesia. Sungguh sebuah kemunduran yang sangat drastic.

Wahai Ibu, maafkanlah anak-anakmu ini. Kami bukan tidak berbakti kepada Engkau. Kami sedang berusaha wahai Ibu, untuk membuat dirimu kembali bangga memiliki anak-anak seperti kami. Kami sangat membutuhkan doa dan semangat darimu ibu. Junjunglah kembali kami menuju senyummu yang dulu engkau berikan padaku.