Minggu, 04 Maret 2012

Tips Selamat Berkendara di Malam Hari

Beberapa minggu yang lalu media televisi Indonesia dipenuhi dengan berita kecelakaan kendaraan bermotor, yang mayoritas dialami oleh kendaraan besar. Hampir semua kejadian kecelakaan tersebut merupakan kelalaian manusia, walaupun faktor dari kendaraan yang tidak layak jalan juga bisa menjadi penyebab. Tapi kendaraan yang tidak layak jalan bukankah juga tanggung jawab manusia yang harus mengawasi dan merawat kendaraan tersebut? Ya, manusia di sini menjadi kambing hitam, atau agar lebih manusiawi mari kita sebut manusia hitam J.
                
 Sedikit tulisan saya kali ini bertema selamat berkendara di malam hari. Bersumber dari garam yang sehari-hari saya makan (baca : pengalaman .red)Semoga bermanfaat bagi para pembaca yang sering bepergian di malam hari. Lets rock.
                 
Hal yang memang harus dilakukan jika berkendara di malam hari adalah menyalakan lampu. Kenapa wajib? Karena malam hari itu gelap J. Perlu diperhatikan penggunaan lampu neon pada kendaraan bermotor. Lampu neon sekarang merupakan tren bagi kebanyakan kendaraan yang dikemudikan oleh para pemuda. Selain tuntutan style, lampu neon juga memiliki terang yang lebih ketimbang lampu biasa yang sudah terpasang di kendaraan. Namun lampu ini justru menjadi penghalang pengemudi yang berpapasan dengan kita. Lampu ini sangat menyilaukan mata, sehingga bisa mengganggu pandangan pengemudi di depan dan hal ini sangat mendukung terjadinya kecelakaan. Jika anda mempunyai kendaraan berlampu neon, maka segera ganti lampu anda dengan lampu standar yang terpasang pada mobil umum.
                 
Semua kendaraan dilengkapi dengan lampu sorot atau lampu jarak jauh. Namun beberapa pengemudi tidak tahu fungsi dari lampu ini. Lampu sorot hanya digunakan saat jalanan dalam kondisi sepi dan tidak sedang berpapasan dengan kendaraan lain. Pegemudi amatir sering kali tidak sadar berkendara dengan menggunakan lampu sorot. Sama halnya seperti lampu neon, penggunaan lampu sorot ketika sedang berpapasan dengan pengendara lain sangat mengganggu pandangan dari pengendara di depan kita. Hal ini sungguh sangat menyiksa mata pengendara lain. Dari pengalaman yang saya dapat, sebagian besar pengemudi tidak sadar bahwa dia berkendara dengan menggunakan lampu ini. Maka bagi anda yang merasa hobi atau mungkin tidak sadar menggunakan lampu sorot, ada baiknya anda melihat informasi lampu yang biasanya aktif jika anda menggunakan lampu sorot.
                 
Bagi pengendara sepeda motor khususnya para remaja yang hobi memodifikasi motornya, hindari penggunaan lampuu putih pada lampu rem belakang. Lampu rem belakang standar memiliki warna merah. Warna merah ini merupakan suatu kode dimana jika lampu ini menyala lebih terang maka rem sedang diinjak atau pengendara sedang menurunkan kecepatan. Penggunaan lampu putih pada lampu rem belakang terkadang membuat pengendara lain bingung perihal posisi kendaraan di depannya, berlawanan arah atau searah dengannya. Hal ini juga memicu kecelakaan.
                 
Jika kondisi jalanan gelap dan sepi dan anda mengendarai sepeda motor, akan lebih aman jika anda memosisikan kendaraan anda agak ke tengah jalan, maksimal garis tengah pembatas jalan. Hal ini mengurangi resiko anda untuk tergelincir dari jalan atau menabrak pengendara sepeda atau sepeda motor tanpa lampu. Menurut pengalaman saya hal ini cukup aman walau anda berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi.
                 
Penggunaan lampu sein juga sangat penting ketika anda berkendara. Tidak hanya sebagai pertanda untuk belok, lampu sein juga berfungsi pemberi tanda bahwa anda akan menyalip kendaraan di depan anda dan sebagai tanda bahwa terjadi “kres”. Kres merupakan suatu kondisi dimana ada kendaraan di depan anda yang berusaha menyalip kendaraan lain di depannya namun dalam keadaan jalan yang kurang panjang dari jarak anda berkendara. Sehingga lampu sein dalam kondisi ini bermaksud untuk memberi peringatan pada pengendara di depan anda untuk tidak menyalip pada saat itu. Lampu sein pada kondisi ini biasanya dibarengi dengan penggunaan lampu sorot dengan penyalaan secara kontinyu. Usahakan menggunakan lampu sein maksimal 100 meter sebelum anda berbelok agar kendaraan di belakang anda bisa menyesuaikan posisi kendaraannya. Dalam kasus belok kanan, terkadang seorang pengendara memilih untuk menuju pinggir dahulu dan menunggu kendaraan dari arah depan dan belakang terlihat sepi baru berbelok. Kondisi ini lebih beresiko terjadi kecelakaan. Lebih baik jika akan berbelok ke kanan, anda memosisikan kendaraan anda ke tengah hingga garis batas tengah jalan dengan sebelumnya mengaktifkan lampu sein jauh sebelum anda berbelok. Hal ini dirasa lebih aman daripada cara pertama.
                 
Hal terakhir yang mungkin bisa menjadi penting adalah menyiapkan permen kopi sebagai obat kantuk. Berkendara di malam hari terkadang membuat mata susah untuk terbuka. Hal ini dikarenakan kondisi tubuh yang kurang kuat setelah siang hari beraktifitas. Sehingga untuk berjaga-jaga, tidak ada salahnya untuk mengantongi 2 atau 3 permen untuk penghilang kantuk. Jika kantuk berlanjut segera hubungi hotel. J
                 
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan di tulisan saya kali ini. Tips di atas merupakan karya sendiri berdasarkan pengalaman saya selama berkendara. Semoga tulisan saya ini menjadi inspirasi masyarakat khususnya pengemudi kendaraan yang tidak sempat membaca manual book kendaraan ataupun peraturan lalu lintas.