Senin, 05 Desember 2011

Tentang Sebuah Tanggung Jawab


Setiap orang pasti memiliki tanggung jawab. Entah kecil atau besar. Mulai dari anak-anak, kita sudah diajari oleh guru untuk tanggung jawab atas semua yang kita lakukan. Saya masih ingat ketika guru TK saya mengajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. "Biar nggak banjir", kata ibu guruku. Baru kemarin saya teringat lagi betapa pentingnya hal itu setelah melihat banyaknya bencana banjir dimana-mana disamping akibat penebangan hutan besar-besaran. Mungkin itu adalah sebuah tanggung jawab yang sangat kecil kalau dibanding dengan beban tanggung jawab untuk mengurus keluarga. Tapi saya yakin, kita harus memulai sesuatu dari yang kecil. "Biar nggak kaget nantinya". Bukan berarti orang-orang yang "tidak peduli" terhadap sampah ini tidak pernah mendapat pendidikan TK, namun kemungkinan besar adalah mereka tidak pernah berlatih untuk 100% bertanggung jawab atas hal-hal yang kecil. Tiba-tiba mendapat beban tanggung jawab yang besar, jelas kaget yang didapat dan tanpa pengalaman.
Sebagai contoh saja misalkan seorang sarjana kehutanan yang diberi mandat tanggung jawab untuk menjaga keutuhan hutan Indonesia. Semasa kuliah hanya diajarkan teori untuk menjaga hutan dengan luasan yang luar biasa. Mendapat pengetahuan tentang betapa pentingnya hutan itu hingga bagaimana cara menanam pohon. Namun apa yang terjadi di lapangan, memang sangat hebat dalam kegiatan menanam. Tapi tanggung jawab itu belum 100% jika pohon yang ditanam tidak dipastikan hidup, dengan kata lain tanpa ada kegiatan pemeliharaan dan pemantauan. Hal itu dianggap lebih kecil nilai tanggung jawabnya ketimbang menanam pohon yang dianggap sudah menambah pohon hidup. Serta dalam keseharian seorang calon sarjana kehutanan yang setiap hari menggembar-gemborkan peduli lingkungan namun ternyata tetap membuang sampah sembarangan. Bukankah itu suatu kontradiksi? Percuma cuma berkoar-koar namun dalam aksinya adalah nol besar.
Sama seperti seorang aktivis yang taunya hanya menuntut. Saya yakin ketika dia berada pada posisi orang yang sekarang dia tuntut, dia juga pasti kelabakan. Penyebabnya ya itu, tidak pernah mengemban tanggung jawab yang kecil. Menganggap remeh sesuatu yang kurang terlihat. Namun ketika sesuatu yang kecil itu menjadi banyak, baru terlihat dampaknya. Banjir, korupsi, kekerasan antar RAS, SUKU, AGAMA, serta antar golongan.
Jadi mulai dari sekarang mari kita belajar untuk mengemban tanggung jawab yang kecil dalam diri kita dan lingkungan kecil kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar